Definisi Pasung
Pasung adalah istilah yang digunakan di Indonesia dan
beberapa negara lain untuk menggambarkan tindakan pengasingan dan pengekangan
terhadap pasien atau orang dengan penderita gangguan jiwa (ODGJ). Pasung
bertujuan memisahkan orang yang dianggap memiliki gangguan jiwa dan mengganggu
atau berbahaya dari kehidupan masyarakat. Pasung biasanya terjadi di daerah
yang masih minim fasilitas pelayanan kesehatan, terutama fasilitas kesehatan
jiwa. Pasung juga masih diterapkan diterapkan dalam masyarakat yang masih
memiliki stigma negatif terhadap orang yang memiliki gangguan jiwa.
Pasung merupakan suatu tindakan memasang sebuah balok kayu
pada tangan dan/atau kaki seseorang, diikat atau dirantai lalu diasingkan pada
suatu tempat tersendiri di dalam rumah ataupun di hutan.
Sebab Dilakukan Pemasungan
ODGJ yang memiliki perilaku agresif/menunjukan perilaku
kekerasan, berkeliaran, dan tidak bekerja merupakan faktor yang menyebabkan
keluarga melakukan pemasungan (Laila et al., 2018).
Pemasungan atau pengekangan kepada ODGJ dilakukan oleh
keluarga karena adanya beban yang dirasakan oleh keluarga dimana ODGJ sering
melakukan kekerasan. Kekerasan yang dilakukan oleh ODGJ berupa melempar
barang-barang, melukai diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
KELUARGA BERPENDAPAT BAHWA PEMASUNGAN MERUPAKAN ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH ODGJ
Dampak Pemasungan
- Luka akibat dari gesekan rantai maupun kayu
- Perubahan bentuk pada ekstremitas yang dipasung
- Mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan
- Mengalami nyeri
- Merasa malu
Pemasungan pada ODGJ juga merupakan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia. Karena tindakan ini mempunyai resiko terjadinya cedera fisik dan dipandang kurang menghargai hak-hak individu.
Masalah pasung perlu untuk dihindari karena kurang manusiawi
dan sangat menurunkan kemampuan fisik dan psikologis penderitanya
Upaya Yang Dapat Dilakukan Tanpa Pemasungan
Upaya dalam membentuk masyarakat yang mandiri dalam
kesehatan jiwa merupakan salah satu solusi. Masyarakat mandiri adalah
masyarakat yang sadar, mau, dan mampu melakukan upaya-upaya dalam kesehatan
jiwa.
Keluarga mempunyai peran penting dalam mendukung perawatan
penderita gangguan jiwa di masyarakat. Mereka perlu diberikan pengetahuan dan
keterampilan yang cukup dalam mendampingi anggota keluarganya yang menderita
gangguan jiwa tanpa menggunakan pasung. Pelatihan keluarga merawat pasien jiwa
tanpa pasung sangat dibutuhkan oleh keluarga dengan anggota keluarga yang
menderita gangguan jiwa, untuk mencegah relaps.